Ruang Bahasa Indonesia Bapak Bataone No.8
バタオネ先生のインドネシア語の部屋 No. 8

No. 8 meskipun, tetapi, hanya, saja

________ meskipun _______         ________ tetapi _________
________ hanya __________         _________ saja __________

Meskipun hari sudah larut malam, tetapi pasangan remaja itu diam saja. Hanya desiran ombak di tepi pantai saja yang memecah keheningan malam. Karena Susy dipaksa kawin dengan pria pilihan orang tuanya, sehingga dia terpaksa berpisah dengan Budy. Apabila dia tidak mau berpisah dari Budy, maka dia akan diusir dari rumah. Sekalipun berat hatinya, namun Susy harus menyampaikan hal ini kepada Budy. Tempat yang dipilih Susy malam ini ialah di pantai. Tempat yang penuh kenangan bagi mereka berdua…Di sini mereka pertama kali bertemu, berkencan dan di sini pula mereka akan berpisah.                                    Fragmen sebuah cerpen remaja.

Sepintas lalu kalimat-kalimat dalam fragmen cerpen (cerita pendek) di atas tidak ada kesalahan yang mencolok. Namun dari segi pemakaian bahasa yang baku, kata-kata pada kalimat tersebut dianggap mubazir atau keborosan karena kata-kata yang sama artinya (bersinonim) dipakai secara tumpang tindih (overlap) dalam satu kalimat. Akan lebih hemat bila kalimat-kalimat di atas dirubah sebagai berikut:

1. Meskipun hari sudah malam, pasangan remaja itu diam saja.
  Hari sudah larut malam, tetapi kedua remaja itu diam saja.

2. Hanya desiran ombak di tepi pantai yang memecah keheningan malam.
  Desiran ombak di tepi pantai saja yang memecah keheningan malam.

3. Karena Susy dipaksa kawin dengan pria pilihan orang tuanya, dia terpaksa berpisah dengan Budy.
  Susy dipaksa kawin dengan pria pilihan orang tuanya, sehingga dia terpaksa berpisah dengan Budy.

4. Apabila dia tidak mau berpisah dari Budy, dia akan diusir dari rumah.
  Dia tidak mau berpisah dari Budy, maka dia akan diusir dari rumah.

5. Sekalipun berat hatinya. Namun Susy harus menyampaikan hal ini kepada Budy.

Tidak jarang kita jumpai pemakaian kata-kata mubazir dalam tulisan-tulisan atau pembicaraan resmi. Penulis maupun penutur tersebut mungkin sudah terbiasa memakai kata-kata tersebut tanpa sadar. Namun apabila hendak memakai bahasa yang baku, kaidah-kaidah tersebut perlu diperhatikan. Agaknya tidak begitu mudah untuk segera meninggalkan suatu kebiasaan yang telah mengakar, tetapi cobalah berusaha setahap demi setahap untuk memperbaikinya, kalau mau…………….!!!!

Dari harian Kompas, saya kutip beberapa kalimat sebagai berikut:
1. Banyak wanita cantik. Tetapi tidak banyak yang menjadi seorang diva.
2. Wajah Tamara agak pucat, namun dia tetap tampil dengan senyum.

Pemakaian kata penghubung tetapi dan namun pada kalimat-kalimat di atas secara baku tidak tepat. Memang, bahasa dalam media massa kadang-kadang kurang memperhatikan kaidah tata bahasa yang baku.

Penggunaan kata penghubung yang benar adalah sebagai berikut.
A._________________, tetapi ______________ (intrakalimat)
B.__________________. Akan tetapi ______________ (antarkalimat)
C.__________________. Namun ______________ (antarkalimat)

Kata penghubung tetapi merupakan kata penghubung intrakalimat. Kata penghubung akan tetapi dan namun merupakan kata penghubung antarkalimat.

Jadi kalimat-kalimat tersebut di atas seharusnya ditulis sebagai berikut.
1. Banyak wanita cantik, tetapi tidak banyak yang menjadi seorang diva.
2. Wajah Tamara agak pucat. Namun dia tetap tampil dengan senyum.

Contoh kalimat:
A. 1. Dia sudah belajar sungguh-sungguh, tetapi tidak lulus ujian.
  
2. Saya mau mengundang kamu ke rumah, tetapi belum sempat.
B.  1. Sudah lama saya menunggu di stasiun. Akan tetapi dia belum juga datang.
  
2. Minako mau menikah dengan pria itu. Akan tetapi tidak disetujui orang tuanya.
C. 1. Dia sudah berobat ke rumah sakit. Namun penyakitnya tidak sembuh-sembuh.
  
2. Karyawan itu sering bekerja lembur. Namun dia tidak mendapat tunjangan lembur.

Catatan : Kata tapi nonbaku, sedangkan yang baku ialah tetapi.

Memang dari kesalahan, kita dapat belajar sesuatu yang baru. Jadi, dalam menggunakan bahasa lisan maupun bahasa tutur, jangan merasa malu bila Anda membuat kesalahan. Hal itu wajar karena Anda masih dalam taraf belajar. Pengajar Anda tentu akan membantu Anda untuk memperbaiki kesalahan tersebut, 'kan?

>>THIS PAGE TOP   >>RUANG BAHASA INDONESIA TOP