Ruang Bahasa Indonesia Bapak Bataone No.16
バタオネ先生のインドネシア語の部屋 No. 16


No. 16
Deh, Dong, Kok, Sih (Bagian III : Kok/Ko')

Bagian III : Kok/Ko'

Cinta : “Ada apa sih? Kok pada serius banget.”
Maura : “Cinta. Sekali ini lupain deh yang namanya gengsi.”
Milly  : “Ta......! Kok nangis? Jangan dong, ....... Ta......”

Percakapan di atas adalah cuplikan dari film: Ada Apa dengan Cinta.
(Beautiful Day’s)

Kok (Ko’)
Sama halnya dengan deh dan dong, sebagian besar kata kok ditemukan dalam percakapan langsung.

I. Makna kok


a. Sama dengan kata kenapa, mengapa ditambah rasa heran.

  1. Konteks : kalimat berita. Pada konteks ini, meskipun kok bermakna sama
          dengan kenapa, kalimat tidak memerlukan jawaban.
  Contoh : 1) “Tapi,kok ya bisa Alya demenin cowok itu.”
         2) “Kok jadi gue yang disalahin.”

  2. Konteks : kalimat tanya
  Contoh : 3) “Gue minta tolong gitu aja kok nggak mau?”
         4) “Kok pada bengong sih? Yuk keluar…!”

b. Sama dengan kata juga.
  Contoh : 5) “Guru aja bisa salah kok!
         6) “Orang Jepang aja ada yang malas bekerja kok.”

c. Sama dengan kata cuma, hanya, saja.
  Contoh : 7) “Ini majalah bekas kok. Kalo mau, ambil aja.”
         8) “Yang diajak kok si Alya. Gimana dengan si Maura sama Milly?”

d. Sama dengan kata lagi pula.
  Contoh : 9) “Makanya jangan cepat ambil keputusan…masih satu bulan
          kok!

e. Sama denga frasa masa,mana mungkin.

  Contoh : 10) “Yuk ajak tuh temen-temen. Mau seneng-seneng kok sendiri aja!”
         11) “Aya orangnya alim, kok digosipin suka gonta-ganti pacar.

II. Fungsi Kok
a. Menyatakan keheranan. Konteks : kelihatannya, kayaknya…kok.”
  Contoh: 12) “Ada apa Be, kelihatannya kok serius banget.”
        13) “Kayaknya Babe lagi mikirin soal kerjaan kok.”

b. Menyatakan terkejut.
  Contoh: 14) “Lho kok uang gue simpan dalam tas bisa ilang?”
        15) “Lu anak tajir, kok mau aja disuruh-suruh kayak pelayan?”

c. Menguatkan kata,frasa, atau kalimat sebelumnya dengan tujuan
  membenarkan karena ada pertentangan dengan pernyataan sebelumnya.

  1. Konteks: nggak (apa-apa) kok.
    Contoh: 16) A : “Kok muka lo cemberut aja. Ada apa sih?”
            B : “Nggak apa-apa kok, lagi bete aja.”
          17) A : “Aku sih oke aja asal nggak minta diantar ke pasar 
               becek. Soalnya aku alergi bau amis.”
             B : “Nggak kok, aku minta diantar ke toko kue.”

   2. Konteks: adjektiva + kok
    Contoh: 18) “Kita jalan kaki aja ke sana. Dekat kok.”
         19) “Ngapain mie kuahnya dibumbuin lagi. Udah cukup enak kok.”

   3. Konteks: verba/frasa verbal + kok
     Contoh: 20) “Ya, ya, terusin ceritanya, gue denger kok!
           21) “Cinta memang butuh pengorbanan kok.”

   4. Konteks: kalimat + kok
     Contoh: 22) A : “Kemaren lo kemana? Ditelepon kok nggak ada yang
                angkat?”
             B : “ Lho, nggak ke mana-mana kok. Diam di rumah aja.”
           23) A : “Aya, katanya minggu depan lo ultah, ya? Kok, gue
                nggak diundang?”
             B : “Enak aja. Diundang semua,kok.”

    5. Menguatkan kata kenapa.
      Contoh: 24) “Dulunya dia baik sekali. Tapi sekarang kok, kenapa
               sikapnya dingin amat sama kita?”
            25) “Gue heran kok, kenapa cewek-cewek pada demen
               dugem?”

Letak di dalam kalimat.
Sesuai dengan makna dan fungsinya, kok dapat terletak:
 a. di awal kalimat,terutama apabila bermakna kenapa.
 b. di akhir kalimat.
 c. sesudah kata,frasa,atau kalimat yang ditegaskan maknanya.
 d. sebelum kata yang ditegaskan maknanya.

Nah, gimana, bo? Udah nyambung ‘dikit? Mungkin ada yang ngomel,” Kok reseeh banget sich?” Ya,namanya juga bahasa gaul…Kalo pengen gaul sama cewek atau cowok Indo sih musti bisa,’kan? Sampe ketemu lagi pada bagian terakhir, Bagian IV : Sih.


>>THIS PAGE TOP   >>RUANG BAHASA INDONESIA TOP