Ruang Bahasa Indonesia Bapak Bataone No.40
バタオネ先生のインドネシア語の部屋 No. 40


No. 40 Awalan (prefiks) ke-

I. Dalam bahasa Indonesia baku awalan ke-digunakan untuk membentuk nomina (kata benda) dan
   kata bilangan (numeralia).

1. Awalan ke- pembentuk kata benda (nomina):
  
   a. yang mempunyai sifat atau ciri, misalnya,
      tua → ketua yaitu orang yang mengepalai atau memimpin rapat, perkumpulan dan sebagainya.
      Contoh : Para peserta menyetujui usulan ketua rapat.
      Dia diangkat menjadi ketua umum partai politik.
   
   b. yang dituju dengan,misalnya:
      kasih → kekasih yaitu orang yang dikasihi atau dicintai.
    hendak → kehendak yaitu kemauan; keinginan dan harapan yang keras.
      Contoh : Katanya dia patah hati karena ditinggalkan kekasihnya.
      Pemuda itu memiliki kehendak untuk sukses sebagai usahawan.

2. Awalan ke- pembentuk kata bilangan(numeralia):
   
   a. menunjukkan tingkat atau urutan,misalnya,
      tiga → ketiga lima → kelima sebelas → kesebelas
      Contoh : Siswa itu menempati urutan ketiga dalam peringkat kelas.
      Tamu undangan itu duduk di deretan kursi kelima.
   
   b. menunjukkan kumpulan, misalnya,
      kedua orang - kelima buku-
      Contoh : Saya kira kedua orang itu wisatawan asing.
      Kelima buku ini saya beli kemarin di toko buku.


II. Dalam bahasa lisan yang tidak resmi awalan ke- menggantikan awalan ter-.
   Hal ini disebabkan pemakai bahasa terpengaruh oleh struktur bahasa daerah (Jawa/Sunda).
   Biasanya awalan ke- membentuk kata kerja (verba),misalnya,

   a. telah mengalami atau menderita keadaan atau kejadian dengan sengaja atau dengan tiba-tiba.
      tertawa → ketawa tertabrak → ketabrak terburu → keburu
      terbakar →kebakar tertukar → ketukar tergoda → kegoda
      terseleo → keseleo
      Contoh : Kenapa kamu ketawa terus,padahal guru sedang menerangkan soal itu?
      Mobil kami ketabrak truk waktu membelok di tikungan itu.
      Bicara yang tenang,jangan keburu nafsu.
      Rumahnya ikut kebakar ketika terjadi kebakaran di kawasan itu.
      Rupanya buku saya ketukar dengan bukunya Yaty.
      Gadis itu kegoda oleh harta dan kedudukan lelaki itu.
      Tangan kanannya keseleo waktu bermain tenis.

   b. Menunjukkan dapat atau sanggup,misalnya,
      terbaca → kebaca terangkat → keangkat terbeli → kebeli
      Contoh : Wah,huruf sejelek ini sulit kebaca,deh!
      Kopor seberat ini keangkat juga oleh anak itu.
      Baju semahal ini mana bisa kebeli oleh adik kamu.
      Catatan : Kata yang bukan berawalan ter- tetapi berawalan ber- yang bisa diganti dengan
      awalan ke- yaitu : bertemu → ketemu
      Contoh : Malam ini kita ketemu di mana?


Di sini Anda dapat meilhat dua jenis awalan ke- , yaitu awalan ke- dalam bahasa baku dan awalan ke- dalam bahasa yang tidak baku. Kalau Anda menggunakan bahasa lisan atau tertulis yang resmi, Anda harus memakai bahasa baku. Namun,dalam cakapan sehari-hari tidak salah kalau Anda menggunakan bahasa tidak baku. Pemakaian bahasa baku atau bahasa resmi dan bahasa tikak resmi, bergantung pada situasi dan kondisi. Jadi kalau Anda berkomunikasi dengan teman-teman, gunakanlah bahasa tidak resemi. Namun dalam pertemuan atau forum resmi,gunakanlah bahasa baku. Sampai berjumpa kesempatan berikut!

>>THIS PAGE TOP   >>RUANG BAHASA INDONESIA TOP