Ruang Bahasa Indonesia Bapak Bataone No.42
バタオネ先生のインドネシア語の部屋 No. 42


No. 42 Mendengar bunyi ledakan bom,tamu-tamu Hotel Marriot menjadi panik..


Dalam tulisan-tulisan resmi atau seperti contoh di atas, sering kita jumpai penghilangan kata sambung, konjungsi, atau konjungtor(接続詞), seperti jika, apabila, setelah, sesudah, ketika, karena dan sebagainya. Gejala ini timbul karena terpengaruh oleh bentuk reduce bahasa Inggris. Karena gejala ini sudah merata dalam berbagai kalangan, para pemakai bahasa sudah tidak menyadari lagi bahwa bentuk tersebut salah. Berikut ini diberikan beberapa contoh yang tidak benar serta perbaikannya.

Contoh yang salah:
1. Mendengar bunyi ledakan bom, tamu-tamu Hotel Marriot menjadi panik.
2. Dilihat dari segi pembangunan, daerah itu masih jauh ketinggalan.
3. Membaca imel Anda, saya tersenyum sendiri karena bahasanya yang lucu.
4. Sumber intelijen mengatakan beberapa tokoh teroris sudah tertangkap.
5. Sering digunakan untuk kejahatan, komputer itu dilengkapi alat pengaman.

Contoh yang benar:
1. Ketika mendengar bunyi ledakan bom, tamu-tamu Hotel Marriot menjadi panik.
2. Jika dilihat dari segi pembangunan,daerah itu masih jauh ketinggalan.
3. Setelah membaca imel Anda, saya tersenyum sendiri karena bahasanya yang lucu.
4. Sumber intelijen mengatakan bahwa beberapa tokoh teroris sudah tertangkap.
5. Karena sering digunakan untuk kejahatan, komputer itu dilengkapi alat pengaman.

Contoh-contoh yang salah di atas tidak lagi terasa janggal, padahal struktur seperti itu, bukan struktur bahasa Indonesia, tetapi struktur bahasa asing. Dalam bahasa Indonesia, kata-kata sambung, konjungsi, atau konjungtor, (jika, karena, ketika, bahwa, sejak, agar, biarpun, dengan, tanpa dan sejenisnya) harus digunakan. Lalu, apa itu kata sambung atau konjungtor(接続詞) ? Yaitu kata atau ungkapan yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata,frasa (句) dengan frasa, klausa (節) dengan klausa, dan kalimat (文) dengan kalimat. Anda akan bertanya ada berapa jenis kata sambung (konjungtor) ? Wah, cukup banyak! Berikut ini hanya diberikan beberapa contoh: dan, serta, atau, tetapi, melainkan, padahal, sedangkan dan sebagainya yang disebut konjungtor koordinatif (等位接続詞) dan berfungsi menghubungkan dua atau lebih unsur (termasuk kalimat) yang setara.

>>THIS PAGE TOP   >>RUANG BAHASA INDONESIA TOP